Suatu pagi, seseorang
menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia
duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang
dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu
berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia
tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk
membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari
kepompong itu.
Kupu-kupu tersebut
keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil,
sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap
bahwa pada suatu saat sayap-sayap itu
akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan
berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Tetapi, apa yang
terjadi…
Ternyata kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. 'Dia tidak pernah bisa terbang.'
Ternyata kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. 'Dia tidak pernah bisa terbang.'
"Kebaikan
dalam ketergesaan bukanlah hal terbaik yang seharusnya anda
lakukan. Lihatlah calon kupu kupu itu, kepompong yang menghambat dan perjuangan
yang dibutuhkanya untuk melewati lubang kecil adalah garis Allah yang telah Ia
tetapkan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam
sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan
dari kepompong tersebut……."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar